Benteng
Pendem terletak di Desa Kalimaro, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo.
Letaknya di puncak bukit, cukup indah, deburan ombak pun terlihat bukan lagi
seperti garis tipis seperti di seplawan, ini dikarenakan lokasi benteng pendem
tidak berapa jauh dari pantai. Sayangnya Benteng ini tidak dirawat dan dijaga
sebagaimana situs sejarah lainnya, bahkan papan penunjuk jalanpun tidak ada.
Kondisi ini di perparah dengan bentuk benteng yg dindingnya penuh
coretan dan beberapa besi yg difungsikan sebagai tangga hilang dicuri. . Sangat
tidak terawat!!
Benteng ini menyimpan sejarah eksistensi Jepang di
Kabupaten Purworejo.
Kali ini saya lebih tertarik untuk mengekspos
tentang cerita mirisnya di balik kisah benteng pendem. Benteng ini difungsikan
oleh tentara jepang sebagai benteng pertahanan dan pengintai baik dari laut,
darat maupun udara. Dalam pembangunannya jepang meminta tanah dari 3 desa (Ds.
Sumorejo, Ds. Bapangsari, Ds. Dadirejo) seluas 500 hektar. Tidak hanya cukup
dengan merampas, Jepang juga meminta untuk disediakan peralatan serta tenaga
manusia guna pembangunan. Akhirnya 200 orang pekerja di sediakan dari tiap desa
dan di bayar sangat murah.
Dengan tenaga yang diperoleh dari tiga desa
tersebut, ternyata Jepang masih kekurangan tenaga, akhirnya mendatangkan
romusha (pekerja paksa) dari luar daerah. Nasib mereka lebih tragis, mereka
dipaksa terus bekerja dan tidak dibayar.
Konon kisah tragis kemudian berlangsung setelah
benteng pertahanan tersebut selesai dibangun. Seluruh penduduk yang berada di
dekat benteng semua diusir dan harta mereka boleh dibawa. Namun rumah-rumah
warga yang tidak lagi berpenghuni dibakar oleh Jepang. Proses sterilisasi
dilakukan bertepatan pada 1 Syawal, sekitar pukul 10.00 WIB. Benteng Pendem di
Kalimaro pernah dikunjungi oleh Ir. Soekarno beserta Sultan Hamengkubuwono IX.
Post a Comment