Jika keadaan membawa kita pada batas kemampuan diri hingga tak kuasa
lagi memikulnya, Seakan jalan hidup tertutup dan hanya berisi ketidakberdayaan
sebab beban yang engkau tanggung, Dunia seakan tidak bersahabat, penuh onak dan
duri. Celakanya kita menjadi mati suri berada dalam titik nadir atau
hidup tanpa energi sebab telah habis bersama dengan kelemahan dan keputus
asaan. Tiada lagi asa dan harapan perubahan sampai-sampai engkau menjadi
sebatang kara terpuruk dalam kehinaan dan kekecewaan. Jika engkau teruskan maka
engkau semakin tidak mengenal dirimu sendiri.
Lihatlah bagaimana tunas itu timbul dari kepingan biji keras hingga
kelemahannyalah yang membuka jalan hidup, terus dan terus hingga tumbuh berakar
hingga batang menjulang dengan daun dan buah yang lebat. Sebuah fitroh hidup
kebangkitan setelah keterpurukan, dari kondisi terlemahpun muncul harapan dan
cita-cita baru menyongsong masa depan dengan elegan dan berkarakter kuat.
Buktikan dengan jangkaun perjalananmu mengukir prestasi dari tahapan dan
tingkatan terendah hingga puncak bintang kemenangan.
-cafetuk9ku-
-cafetuk9ku-
Post a Comment