Headlines News :
Home » » Sifat Pandawa Lima Dalam Diri Anggota DPR Masa Mendatang

Sifat Pandawa Lima Dalam Diri Anggota DPR Masa Mendatang

Written By Unknown on Saturday, 17 August 2013 | 10:56

KOPI - DPR sebagai wakil rakyat, seharusnya bisa menyuarakan suara rakyat dan juga mencerminkan nurani rakyat Indonesia. Namun kondisi yang ada di Indonesia saat ini, justru sangat ironis. Kualitas dan moral anggota DPR semakin diragukan, ujung-ujungnya tingkat kepercayaan rakyat terhadap DPR semakin berkurang. Hal tersebut harus mulai diantisipasi dari sekarang. Salah satu diantaranya, dengan membatasi kriteria seorang anggota DPR yang ideal di masa mendatang. Untuk menyebutkan kriteria DPR ideal tersebut, tidak ada salahnya kita berkaca dari budaya Indonesia yaitu kisah pandawa lima dalam pewayangan Indonesia. Wayang merupakan salahsatu budaya nusantara, yang pernah dianugerahi penghargaan oleh UNESCO sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan. Dalam kisah Baratayuda, Pandawa Lima (yang terdiri dari Yudisthira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa) merupakan cerminan sifat kebaikan dari umat manusia. Olehkarenanya tidak ada salahnya, kita coba meng-analogikan kriteria ideal DPR dengan filosofi kisah pandawa lima. Adapun kriteria ideal yang bisa dianalogikan dari lima pandawa tersebut, sebagaiberikut :
1. Yudistira, merupakan sulung dari para pandawa. Dia memiliki sifat jujur, adil, sabar, taat, percaya diri dan hampir tidak pernah berdusta selama hidupnya. Ia mahir menggunakan tombak sebagai alat perang. Ia menjadi seorang Maharaja dunia, setelah pensiun ia melakukan perjalanan suci bersama dengan saudara-saudaranya yang lain sebagai tujuan akhir kehidupan mereka yaitu syurga. Analogi kriteria ideal DPR dari tokoh ini adalah :
a. Jujur
Jujur artinya menyampaikan apa adanya, tidak menambah dan tidak mengurangi serta transparan. Setiap calon dan anggota DPR harus menggunakan cara-cara yang jujur dalam proses pencapaian maupun kinerjanya. Tanpa ada sebuah manipulasi atau konspirasi seperti moneypolitic (suap menyuap) dansebagainya, serta harus menjaga kebersihan profesinya dalam bertugas.
b. Adil
Dalam KBBI, adil artinya berpegang pada kebenaran. Dengan kriteria adil ini, seorang DPR sebagai pengawas jalannya pemerintahan harus mampu memberikan penilaian secara objektif dan proporsional sesuai dengan kebenaran.
c. Sabar
Seorang anggota DPR harus bersifat sabar, sehingga tidak mudah putus asa selama menjalankan tugas. Sabar dalam menjalankan amanah rakyat, menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi rakyat.
d. Penuh percaya diri
DPR harus penuh percaya diri, tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain. Untuk bisa menjadi percaya diri ini, masing-masing anggota DPR harus berkapasitas dan profesional sesuai bidangnya masing-masing sehingga mampu menjalankan tugas sebagai anggota DPR dengan baik. Seperti halnya Yudistira yang penuh percaya diri dalam perang karena ia punya kapasitas yang baik dalam menggunakan alat perang.
2. Bima, anak kedua dari keluarga Pandawa. Bima diceritakan memiliki sifat gagah berani, teguh, kuat, tabah, dan patuh. Selain itu, Bima dikenal sebagai tokoh yang to the point, tidak suka basa-basi. Bima mahir dalam berperang. Ia menjadi panglima perang dalam perang Baratayuda, memimpin tentara Pandawa. Bima memenangkan peperangan dan menyerahkan tahta kepada kakaknya, Yudistira. Analogi kriteria ideal DPR dari tokoh Bima adalah :
e. Teguh dan berani
DPR harus memiliki sifat teguh seperti Bima. Teguh berarti berpendirian kuat sesuai dengan keyakinan hati nurani dalam kebaikan. Dengan Sikap ini, diharapkan sosok DPR akan menjadi lebih independen dalam memperjuangkan kepentingan rakyat Indonesia. Dia tidak mudah dipengaruhi oleh kepentingan partai atau kepentingan pribadinya. Tidak seperti saat ini, banyak anggota DPR yang meletakkan dua kaki disisi yang berbeda, satu sisi kepentingan partai dan sisi lain kepentingan rakyat. Seringkali pijakannya menjadi timpang dan lebih condong kearah kepentingan partai/pribadinya.
DPR harus berani dalam menjalankan tugasnya. Tidak mudah takut terhadap segala kemungkinan ancaman atau hambatan dari berbagai pihak. Tetap maju terdepan dalam menyuarakan rakyat dan membela kepentingan hidup rakyat Indonesia. Seperti seorang Bima yang berani dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin perang.
g. Patuh
Semua anggota DPR harus memiliki sifat patuh. Patuh terhadap semua ketentuan/peraturan yang berlaku. Patuh terhadap Undang-undang, patuh terhadap peraturan, patuh terhadap ketentuan, patuh terhadap tata tertib anggota DPR dsb. Sehingga tidak akan ada lagi kasus anggota DPR yang mangkir dari rapat, tidak ada lagi kasus anggota DPR yang tidur saat rapat dansebagainya.
3. Arjuna, merupakan anak ketiga. Dikisahkan Arjuna merupakan titisan dewa Indra, raja semua Dewa. Arjuna memiliki sifat mulia, cerdik, berani, berjiwa kesatria, imannya kuat, tahan terhadap godaan duniawi, gagah berani, dan selalu berhasil merebut kejayaan. Arjuna memiliki kemahiran dalam ilmu memanah dan dianggap sebagai ksatria terbaik oleh Drona. Analogi kriteria ideal DPR dari tokoh Arjuna adalah :
h. Mulia dan beriman
Sifat mulia berarti bermartabat, selalu menjunjung nilai-nilai luhur. Dengan memiliki sifat ini, diharapkan dimanapun, kapanpun dan bagaimanapun seorang DPR bisa menempatkan diri dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Sehingga kedepannya DPR menjadi lebih bermartabat dan lebih dicintai oleh rakyat Indonesia. Tidak sering dihujat lagi seperti saat ini. Meyakini dan takut pada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai yang dibunyikan dalam sila pertama falsafah bangsa Indonesia(PANCASILA). Semua anggota DPR wajib beragama, agar bisa membentengi diri dalam menjalankan tugasnya. Tanpa didasari agama yang kuat, tentu sangat mustahil seorang pemimpin bisa menjalankan tugasnya dengan baik dan benar.
i. Kesatria
DPR harus memiliki sifat kesatria seperti seorang Arjuna. Dengan sifat ini, seorang DPR akan menjadi lebih berani dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugasnya dengan mengedepankan pada nilai kebenaran. Lebih berani menyuarakan yang benar itu sebagai suatu yang benar dan tidak membela suatu hal yang salah dan bertentangan dengan hati nurani.
4. Nakula, Anak keempat dari Pandawa. Nakula diceritakan memiliki sifat taat, setia, belas kasih, tahu membalas budi, dan menyimpan rahasia. Ia senang dan setia melayani kakak-kakaknya. Kelebihan lainnya yang dimiliki Nakula adalah ilmu pengobatan, karena Nakula dipercaya sebagai titisan dewa Aswin, dewa pengobatan. Analogi kriteria ideal DPR dari tokoh ini adalah :
j. Setia dan belas kasih
Setia terhadap NKRI yang merupakan wujud dari nasionalisme. Dengan sifat ini, diharapkan para wakil rakyat dalam kinerjanya bisa lebih loyal dalam menjaga keutuhan dan kesejahteraan bangsa ini. Hal ini akan menjadi benteng yang tangguh bagi nasib rakyat Indonesia.
Belas kasih mengandung arti rasa kasih sayang. Dengan memiliki sifat ini, seorang DPR akan selalu mengedepankan rasa kasih sayang, kemanusiaan dan kepeduliannya terhadap rakyat. Sehingga dalam menetapkan kebijakan/undang-undang selalu mengutamakan kepentingan rakyat.
k. Mampu Menyimpan rahasia
DPR sebagai wakil rakyat harus mampu menyimpan rahasia bagi sesuatu yang sifatnya memang rahasia. Kerahasiaan ini bertujuan untuk menjaga keamanan, ketertiban dan kemaslahatan NKRI.
5. Sadewa, bungsu dari Pandawa. Sadewa dianugerahi kepandaian, terutama dalam bidang astronomi, sehingga Sadewa memiliki kemampuan meramal untuk masa depan. Sifat Sadewa adalah bijak dan pandai, bahkan Yudisthira pernah berkata bahwa Sadewa memiliki kebijaksanaan lebih tinggi daripada Wrehaspati, guru para Dewa. Dikisahkan juga bahwa Sadewa adalah tokoh yang berhasil membunuh Sengkuni, paman para Kurawa yang terkenal dengan kelicikannya dan pintar menghasut. Sadewa berhasil membunuh Sengkuni dengan kecerdikan dan kepandaian yang dia miliki. Analogi kriteria ideal DPR dari tokoh ini adalah :
l. Bijak dan cerdik
Seorang anggota DPR harus memiliki sifat bijak. Seorang anggota DPR harus mampu memposisikan diri dengan benar untuk setiap permasalahan yang dihadapi. Untuk menjadi seorang yang bijak, dibutuhkan wawasan yang luas dan profesional. Dengan profesional dan wawasan yang luas, maka seorang DPR akan bisa mengatasi permasalahan dengan menggunakan dasar dan analisa pemikiran yang jelas dan tepat.
Pandai berarti punya kemampuan dalam berfikir dan cepat menangkap pelajaran (cerdas), sedangkan cerdik berarti cepat mengerti situasi, pandai mencari solusi dan panjang akal. Dengan kedua sifat ini, seorang DPR akan lebih bisa diandalkan dalam memahami permasalahan dan peristiwa yang terjadi di masyarakat, dan bisa mudah menentukan jenis pemecahan yang efektif dan efisien.
Dengan dipenuhinya kriteria-kriteria diatas, maka diharapkan DPR masa depan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya akan berhasil dan berakhir dengan “syurga”. Seperti akhir dari kisah lima pandawa bahwa mereka bersama-sama melaksanakan perjalanan suci yang berakhir syurga.
( Eni Susilawati_Pewarta Indonesia )
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. adeitu prast - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger